Saat ini saya sedang mendengar seorang POLITIKUS yang sedang berpidato
di TV dalam rangka mempromosikan dirinya dimusim PILEG, bahwa dirinya
bisa mengubah keadaan negara. Ia mengkritik sana sini. Ini namanya
pembohongan. Itulah kalau seorang politikus "berkhotbah", ia tidak perlu
melakukan apa yang ia ucapkan, ia adalah seorang munafik. Kita sudah
melihat bukti-buktinya dari dulu.
Sedangkan seorang PEDAGANG keliling juga sering "berkhotbah" menjual dagangannya. Tujuannya jelas, mencari KEUNTUNGAN, tidak peduli apakah produk yang dijualnya memang berguna sesuai yang dipromosikannya. Yang penting ia untung.
Sedangkan seorang PEDAGANG keliling juga sering "berkhotbah" menjual dagangannya. Tujuannya jelas, mencari KEUNTUNGAN, tidak peduli apakah produk yang dijualnya memang berguna sesuai yang dipromosikannya. Yang penting ia untung.
Nah, seorang PENGKOTBAH yang benar tidak boleh mengucapkan sesuatu yang
ia sendiri tidak lakukan, karena ia bukan politikus yang ada maunya, ia
juga bukan pedagang yang hanya mencari keuntungan, tetapi ia adalah
UTUSAN, penyambung SUARA Tuhan, untuk menyampaikan kehendak Tuhan.
Pengkhotbah GADUNGAN pastilah hanya seperti politikus atau pedagang yaitu mencari keuntungan materi yang tiada bertepi. Bukan berfungsi sebagaimana mestinya. Pengkotbah sejati pasti mengajarkan pada diri sendiri, keluarga dan umatnya untuk hidup sangkal diri, pikul salib dan ikut Tuhan Yesus sehingga menjadi umat pilihan ALLAH bukan umat yang ecek-ecek.
Pengkhotbah GADUNGAN pastilah hanya seperti politikus atau pedagang yaitu mencari keuntungan materi yang tiada bertepi. Bukan berfungsi sebagaimana mestinya. Pengkotbah sejati pasti mengajarkan pada diri sendiri, keluarga dan umatnya untuk hidup sangkal diri, pikul salib dan ikut Tuhan Yesus sehingga menjadi umat pilihan ALLAH bukan umat yang ecek-ecek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar