Senin, 28 Maret 2016

Mengapa Seorang Penghotbah Bisa Sesat ??

Perlu direnungkan dengan jujur dan rendah hati.
Alkitab ditulis di masa lampau dimana suasana, budaya, bahasa, dan segala sesuatunya berbeda dengan jaman sekarang. Jadi jika seseorang ingin mengerti apa yang dimaksud oleh kitab tertentu dan ayat tertentu di Alkitab, ia haruslah berusaha mengerti seperti apa yang dimaksud oleh penulisnya, yaitu dalam suasana apa ayat itu ditulis, ditujukan ke siapa, dan tujuannya apa, konteksnya apa. Jadi tidak bisa setelah baca ayat, lalu diartikan suka-suka, diartikan sesuai apa yang ia mengerti dengan jaman sekarang. Itulah sebabnya tidak sedikit pengkhotbah yang menyampaikan ayat-ayat yang diambil dari Alkitab, tetapi yang disampaikan bukanlah makna atau arti yang aslinya, ini jelas menyesatkan, meskipun kelihatannya bermaksud baik, inilah Injil Plesetan, yang biasanya hanya untuk menyenangkan telinga pendengarnya.
Contoh:
Maleakhi 3:10
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Ayat ini sering dipakai oleh pembicara mimbar yang entah kurang belajar atau memang tidak jujur. Dengan ayat ini jemaat diajar untuk memberi persepuluhan dengan tujuan untuk mendapatkan berkat yang melimpah. Kelihatannya baik ya? bahkan menguntungkan? Bayangkan manusia memberi lalu dibalas Tuhan dengan berkat yang jauh lebih banyak. Ini jelas bentuk lain dari berdagang, ada investasi, lalu ada untung.
Beginilah kalau ayat dicomot keluar dari konteksnya, jemaat akan merasa memang itulah inti dari ayat ini ditulis, ini menyesatkan.
Padahal ini konteksnya adalah Allah sedang marah terhadap bangsa Israel karena berusaha menipu Allah dengan persembahan yang tidak jujur, coba baca ayat sebelumnya, yaitu
Maleakhi 3:9
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Inilah yang banyak dilakukan sekarang ini, sungguh mengerikan. Yang kasihan adalah jemaat, jadi korban dan mudah dimanipulasi.
Dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Untuk para pembicara mimbar:
Bertobatlah, selagi masih ada sisa hidupmu, meskipun tidak banyak sisa waktu. Sebab orang yang tidak mengajarkan kebenaran yang murni sama dengan tidak bersama Tuhan, dan itu pasti binasa.
Untuk para jemaat:
Belajarlah dan baca sendiri Alkitab dengan lengkap, supaya tidak mudah tertipu dan tersesat.
Matius
12:30 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
12:37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
18:7. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...