Senin, 06 April 2020

TUHAN ADALAH BAGIANKU Ratapan 3 : 24

Kalau kita berbicara tentang bagian maka pemahaman kita adalah sesuatu yang diberikan kepada kita untuk menjadi milik kita dan menjadi hak kita. Misalnya kita mendapat bagian warisan dari orang tua kita maka kita akan dengan sungguh-sungguh memperhatikan bagian kita. Kita pasti menjaganya, kalau yang diberikan itu berupa tanah, kita pasti akan mengelolanya sedemikian. Kalau yang diberikan itu berupa rumah , kita pasti akan memelihara dan merawatnya sehingga bermanfaat. Kalau yang diberikan itu berupa perhiasan atau emas , kita pasti akan menyimpan sebaik-baiknya sehingga aman , dst. Saat ini kita akan merenungkan bahwa Tuhan adalah bagian kita. Bagaimanakah seharusnya sikap kita, atau apakah yang harus kita perbuat ? Marilah kita renungkan.
TUHAN ADALAH BAGIANKU
Tuhan itu ada dalam hidup kita semenjak kita menjadi percaya. Dan kita selalu ada dalam pengawasan Tuhan. Maka dari itu perhatian kita harus fokus pada Tuhan yang telah lebih dulu memperhatikan hidup kita. Kita harus selalu memperhatikan hal-hal apa saja yang dapat menyenangkan hati Tuhan. Tuhan telah menebus kita dengan darah Nya yang mahal, menjadikan kita ini umat kepunyaan Nya, Tuhan yang telah memberkati kita setiap hari dengan kesehatan, kekuatan, perlindungan, dan masih banyak lagi berkat Tuhan yang diberikan kepada kita.
Oleh karena itu, marilah kita memusatkan perhatian kita untuk menyenangkan hati Tuhan. Seperti halnya kita selalu memperhatikan bagian yang kita terima dari orang tua kita, maka seperti itu jugalah kita harus memperhatikan hal-hal apa yang bisa menyenangkan hati Tuhan dan kemudian melakukannya untuk memuliakan Nama Tuhan.
HAL-HAL YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN
Mazmur 141 : 2 , Biarlah doaku adalah bagiMu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Wahyu 5 : 8 , Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu dihadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan : itulah doa orang-orang kudus.
Ketika kita berdoa maka sikap hati kita haruslah dengan penuh kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadikanlah doa sebagai suatu persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Penting sekali memperhatikan sikap kita ketika berdoa. Berdoa dengan sikap yang baik, berdoa dengan hati yang bersih. Jangan menyimpan kesalahan orang lain. Berikan hati kita kepada Tuhan yaitu hati yang bersih. Tidak ada keinginan jahat, tidak ada keinginan untuk mencelakai orang lain, tidak ada keinginan untuk menjelekan orang lain, tidak ada keinginan untuk menyombongkan diri dan sebagainya.
Jadikanlah doa-doa kita sebagai persembahan ukupan dan seperti korban persembahan pada waktu petang untuk menyenangkan hati Tuhan.
Efesus 4 : 32 , Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ketika kita menjalani hidup , tentulah kita membutuhkan orang lain . Sebab kita ini adalah makhluk sosial, yang tidak bisa menjalani hidup seorang diri. Kita perlu orang lain, perlu keluarga, perlu tetangga, dan masyarakat di sekitar kita. Maka diperlukan sikap ramah, penuh kasih dan mengampuni.
Hal-hal apakah yang bisa merusak pertemanan dan atau persekutuan ?
Perkataan kotor ef 4 : 29, kepahitan , kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan dan segala jenis kejahatan, ef 4 : 31. Hal-hal ini bisa merusak pertemanan dan atau persekutuan. Hal itu harus dibuang . Sebaliknya kita harus bersikap ramah , penuh kasih dan saling mengampuni. Sikap ramah akan menyejukan hati sesama yang mungkin sedang gelisah. Sikap penuh kasih akan menyejukan hati sesama yang mungkin sedang bermasalah. Sikap mengampuni akan menyejukan hati sesama yang mungkin sedang dilanda rasa penyesalan. Mengapa kita harus saling mengampuni ? kata ‘ saling’ mempunya i arti, masing-masing pihak harus bersedia memberi pengampunan. Karena tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sempurna. Maka sangat penting untuk kita saling memperhatikan . Dengan keramahan kita, dengan kasih kita , dengan kesediaan kita untuk mengampuni orang yang bersalah. Sekalipun orang lain kesalahannya 100 % dan kita 0 % , kita harus tetap mempunyai kesediaan untuk menga mpuni . Sebab sikap inilah yang berkenan kepada Tuhan dan yang menyenangkan hati Tuhan.
Selama kita menjalani hidup, sudahkah kita menyenangkan hati Tuhan ? Sudahkah kita menjadikan doa kita menjadi sesuatu yang berkenan kepada Tuhan ? Sudahkah kita berdoa dengan hati yang bersih ? Bersih dari segala keinginan yang tidak baik ? Sudahkah kita bersikap ramah , penuh kasih dan mengampuni terhadap sesama ?
Mulai hari ini , marilah kita memperhatikan bagaimana kita menjalani hidup. Firman Tuhan hari ini, biarlah menjadi petunjuk untuk kita dalam menjalani hidup hari ini dan hari-hari berikutnya.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Kumpulan Khotbah Rohani Kristen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...