Minggu, 05 Oktober 2014

HIDUP ADALAH KRISTUS

Filipi 1:21 - Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Ayat ini terus terngiang-ngiang di dalam benak saya selama lima hari terakhir dalam masa rawat inap di RS karena saya menonton dan merasakan kisah hidup dua orang yang meninggal secara sangat berbeda: yang satu seorang PROFESOR berumur 79 tahun dan satunya seorang PEMUDA berumur 22 tahun; Yang satu mati secara perlahan tapi pasti, yang satunya tiba-tiba tanpa disangka-sangka. Kesamaan dari keduanya adalah kematian (dan tentunya kehidupan) mereka menjadi berkat besar. Keduanya sangat dicintai dan ditangisi banyak orang.
Kalau HIDUP adalah KRISTUS, mengapa kita harus beranggapan bahwa hidup kita harus berumur panjang. Kristus mati pada umur 33,5 tahun, "pendiri agama" yang mati sangat muda jika dibandingkan dengan yang lainnya. Makna hidup tidak ditemukan dari panjangnya usia kita, tetapi dengan apa hidup tersebut diisi dalam usia yang terbatas.
Kalau HIDUP adalah KRISTUS, mengapa kita harus beranggapan bahwa hidup kita harus bebas dari masalah dan penderitaan. Kristus dikenal sebagai “MAN of SORROW”, siapakah yang lebih memahami penderitaan dari KRISTUS? Tidak ada.
Kalau HIDUP adalah KRISTUS, mengapa kita mencari-cari penerimaan dan pujian tanpa henti? Kristus datang kepada ciptaan-Nya namun mereka tidak mengenal dan tidak menerima-Nya.
Kalau HIDUP adalah KRISTUS, mengapa kita sangat terfokus pada kepentingan diri tanpa memikirkan Kerajaan Allah? Kristus melakukan segala sesuatu terfokus pada hati BAPA dan KERAJAAN-NYA. Tidak ada satu mujizat, satu hal yang dilakukan Yesus untuk kenikmatan dan kepentingan diri.
Kalau HIDUP adalah KRISTUS, mengapa kita berusaha menempatkan diri sendiri sebagai yang terutama? Kristus datang untuk menjadi tebusan bagi banyak orang. Bahkan di malam terakhir IA masih rela mencuci kaki orang yang akan mengkhianati dan menjual-Nya.
Kalau HIDUP adalah KRISTUS, mengapa kita tidak bisa memaafkan sesama kita? Kristus di kayu salib mengucapkan satu kalimat teragung yang begitu tidak masuk akal: “Ampunilah mereka!” Ia memohonkan pengampunan Bapa bagi mereka yang menyesah dan menyalibkan-Nya.
Kalau HIDUP adalah KRISTUS, maka MATI benar-benar adalah KEUNTUNGAN.

Slamet Murdianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...