Rabu, 29 April 2015

Belajar Dari Cicak

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokkan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor cicak terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah surat.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran melihat kejadian itu. Lalu ketika dia mengecek surat itu, ternyata surat tersebut telah ada di situ selama 10 tahun, ketika rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan.
Sampai suatu saat ia melihat, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya. Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun. Dan memberi makan (mendulang) cicak yang terperangkap itu.
Sungguh ini tindakan yang didasari atas sebuah cinta...cinta yang indah.
Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti cicak itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban...
Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan.
Saudaraku yang terkasih, pasti kita tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu kita mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih, saudara lelaki, saudara perempuan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkan informasi berkembang sangat cepat. Tapi tak peduli sejauh apa jarak diantara kita, berusahalah semampu kita untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi. Jangan pernah mengabaikan orang-orang yang Anda kasihi. Ciptakan kerukunan dalam keluarga sehingga berkat Tuhan diperintahkan ke atas keluarga kita.
(Diambil dari: Buku INSPIRASI KEHIDUPAN 2)
Pdt Yahya Mulyono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...