Untuk memahami hidup ini secara utuh bukan hal yang mudah, apalagi
untuk mengerti secara tuntas apa yang menjadi rencana Allah atas hidup
kita. Namun, itu bukan berarti kita tidak bisa mengetahui sama sekali.
Mari kita urai perlahan-lahan agar kita bisa melihat dengan jernih.
Kekecewaan berawal dari perubahan hidup yang dinilai tidak membaik
setelah menjadi seorang Kristen. Usaha yang tadinya lancar saja,
sekarang terasa tersendat. MENGAPA bisa begitu? Sebuah pertanyaan yang
menarik. Mari kita awali dengan realita, bahwa fakta hidup yang dialami
tiap-tiap orang bisa jadi sangat berbeda.
Ada orang yang bersaksi bahwa setelah menjadi Kristen, hidupnya bahagia, dan usaha yang tadinya tersendat-sendat kini lancar. Lalu, yang sakit menjadi sembuh, dan seterusnya. Tetapi di sisi lain, ada juga yang bersaksi bahwa mengalami kekecewaan setelah menjadi kristen. Artinya, setiap orang dibentuk oleh Tuhan dalam situasi yang tidak selalu sama. Ada berbagai perbedaan, bahkan sangat mencolok, namun satu hal, semuanya sama sedang dalam PEMBENTUKAN TUHAN. Jadi yang namanya proses Tuhan itu unik pada masing-masing pribadi. Ini menunjukkan kekayaan pemeliharaan Tuhan yang ajaib.
Yesaya 55: 8, mengatakan: “Sebab rancanganmu bukanlah rancangan-KU, dan jalanmu bukanlah jalan-KU”.
Yesaya dengan tegas mengungkapkan betapa perjalanan hidup ini tidak selalu seperti yang kita rencanakan. Banyak angan yang terlintas di pikiran, kita buat menjadi sebuah cita-cita, lalu kita bangun harapan-harapan, bahkan seringkali berlebihan. Waktu berjalan, impian tidak pernah menjadi kenyataan, dan yang muncul adalah kekecewaan yang mendalam. Apalagi, dalam rangka mewujudkan harapan sering kita bawa dalam doa, sehingga nuansanya menjadi sangat rohani. Dapat dibayangkan betapa kecewanya kita ketika mimpi itu tidak terwujud, padahal kita sudah mendoakannya setiap hari.
Nah, disini ada yang kita lupakan, yaitu bahwa ketika membuat rencana kita lupa mengujinya apakah hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Jadi terjadi kesalahpahaman terhadap pemeliharaan Tuhan. Kita kecewa dan menggugat, mengapa persoalan yang ada harus terjadi.
Jadi, pemeliharaan Tuhan sering kita salah artikan, namun itu dapat dipahami, apalagi kita baru memulai. Mereka yang sudah lama mengikut Tuhan saja bisa salah memahami, dan inilah realita kehidupan rohani yang memang tidak sederhana. Kegagalan selalu kita sesali, karena merupakan realita yang tidak kita suka. Padahal, seringkali kegagalan menjadi alat terbaik untuk pembentukan. Tapi kita memang seringkali tak mampu mengerti dengan segera, selalu terlambat dan sempat hanyut dalam kecewa.
Kesulitan, jangan diterjemahkan sebagai tindakan Tuhan, karena bisa jadi kesalahan diri sendiri. Namun di sisi lain Tuhan juga bisa memakainya sebagai alat pembentukan bagi umat-Nya. Di sisi lain, kesuksesan juga tak selalu pemeliharaan Tuhan, karena bisa saja digapai dengan usaha sendiri, dan mendatangkan penyesalan kemudian hari.
Jadi, kesulitan bisa dipakai Tuhan, demikian juga kemudahan, jangan terjebak. INGAT, dalam memelihara umatNya, Tuhan tidak hanya memakai satu cara, tetapi banyak cara, kita tidak bisa menebaknya. Namun yang pasti, Tuhan telah berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya, akan dibuat-Nya berhasil pada waktunya.
Kristen bukan jalan pintas, bukan pula obral janji, dan bukan sekadar agama. Tuhan telah berjanji dan menjamin kehidupan umat-Nya, Dia tidak akan pernah lalai dalam memelihara kita (baca: Mazmur 1:1-6). Namun jaminan Tuhan jangan melulu diterjemahkan sebagai materi, atau pemuasan keinginan diri. Jaminan Tuhan meliputi semua aspek kehidupan, rohani dan jasmani dalam keseimbangan yang luar biasa. Tapi perlu diingat bahwa semua berkat Tuhan hanya akan diberikan kepada mereka yang percaya dan taat kepada-Nya.
Pemeliharaan Tuhan tidak pernah salah, sekalipun fenomena hidup tampaknya mengecewakan. INGAT kisah janda miskin di Alkitab. Dia seorang janda dan hidup dalam kemiskinan, namun tidak pernah merasa hidup miskin. Dia memang miskin secara ANGKA MATERI, namun, bukankah dia SANGAT KAYA, karena dia telah memberikan PERSEMBAHAN yang luar biasa dan dipuji oleh Tuhan Yesus. Janda miskin ini telah menjadi model bagi setiap orang percaya, betapa KESUKSESAN BUKAN SEKADAR TUMPUKAN HARTA, tetapi KEMAMPUAN MENIKMATI PEMELIHARAAN TUHAN, dan mampu bertindak bahkan melebihi apa yang ada pada dirinya. Hidup janda miskin itu, pasti akan kita katakan tidak dipelihara Tuhan (faktanya dia miskin dan pasti hidup penuh kesulitan). Tapi dengan segera kita kecele, karena ternyata dia lebih kaya dari kita yang kaya secara materi. Dia memiliki hati yang mampu menikmati berkat Tuhan dalam setiap situasi, bahkan di ketiadaan.
Percayalah Tuhan sangat mengasihi dan memelihara umat-Nya yang setia. Perhatikan, kegundahan hati seseorang bisa jadi adalah awal proses pemahaman kita terhadap rancangan Tuhan dalam mengerti seutuhnya arti menjadi orang percaya.
Amien.
Ada orang yang bersaksi bahwa setelah menjadi Kristen, hidupnya bahagia, dan usaha yang tadinya tersendat-sendat kini lancar. Lalu, yang sakit menjadi sembuh, dan seterusnya. Tetapi di sisi lain, ada juga yang bersaksi bahwa mengalami kekecewaan setelah menjadi kristen. Artinya, setiap orang dibentuk oleh Tuhan dalam situasi yang tidak selalu sama. Ada berbagai perbedaan, bahkan sangat mencolok, namun satu hal, semuanya sama sedang dalam PEMBENTUKAN TUHAN. Jadi yang namanya proses Tuhan itu unik pada masing-masing pribadi. Ini menunjukkan kekayaan pemeliharaan Tuhan yang ajaib.
Yesaya 55: 8, mengatakan: “Sebab rancanganmu bukanlah rancangan-KU, dan jalanmu bukanlah jalan-KU”.
Yesaya dengan tegas mengungkapkan betapa perjalanan hidup ini tidak selalu seperti yang kita rencanakan. Banyak angan yang terlintas di pikiran, kita buat menjadi sebuah cita-cita, lalu kita bangun harapan-harapan, bahkan seringkali berlebihan. Waktu berjalan, impian tidak pernah menjadi kenyataan, dan yang muncul adalah kekecewaan yang mendalam. Apalagi, dalam rangka mewujudkan harapan sering kita bawa dalam doa, sehingga nuansanya menjadi sangat rohani. Dapat dibayangkan betapa kecewanya kita ketika mimpi itu tidak terwujud, padahal kita sudah mendoakannya setiap hari.
Nah, disini ada yang kita lupakan, yaitu bahwa ketika membuat rencana kita lupa mengujinya apakah hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Jadi terjadi kesalahpahaman terhadap pemeliharaan Tuhan. Kita kecewa dan menggugat, mengapa persoalan yang ada harus terjadi.
Jadi, pemeliharaan Tuhan sering kita salah artikan, namun itu dapat dipahami, apalagi kita baru memulai. Mereka yang sudah lama mengikut Tuhan saja bisa salah memahami, dan inilah realita kehidupan rohani yang memang tidak sederhana. Kegagalan selalu kita sesali, karena merupakan realita yang tidak kita suka. Padahal, seringkali kegagalan menjadi alat terbaik untuk pembentukan. Tapi kita memang seringkali tak mampu mengerti dengan segera, selalu terlambat dan sempat hanyut dalam kecewa.
Kesulitan, jangan diterjemahkan sebagai tindakan Tuhan, karena bisa jadi kesalahan diri sendiri. Namun di sisi lain Tuhan juga bisa memakainya sebagai alat pembentukan bagi umat-Nya. Di sisi lain, kesuksesan juga tak selalu pemeliharaan Tuhan, karena bisa saja digapai dengan usaha sendiri, dan mendatangkan penyesalan kemudian hari.
Jadi, kesulitan bisa dipakai Tuhan, demikian juga kemudahan, jangan terjebak. INGAT, dalam memelihara umatNya, Tuhan tidak hanya memakai satu cara, tetapi banyak cara, kita tidak bisa menebaknya. Namun yang pasti, Tuhan telah berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya, akan dibuat-Nya berhasil pada waktunya.
Kristen bukan jalan pintas, bukan pula obral janji, dan bukan sekadar agama. Tuhan telah berjanji dan menjamin kehidupan umat-Nya, Dia tidak akan pernah lalai dalam memelihara kita (baca: Mazmur 1:1-6). Namun jaminan Tuhan jangan melulu diterjemahkan sebagai materi, atau pemuasan keinginan diri. Jaminan Tuhan meliputi semua aspek kehidupan, rohani dan jasmani dalam keseimbangan yang luar biasa. Tapi perlu diingat bahwa semua berkat Tuhan hanya akan diberikan kepada mereka yang percaya dan taat kepada-Nya.
Pemeliharaan Tuhan tidak pernah salah, sekalipun fenomena hidup tampaknya mengecewakan. INGAT kisah janda miskin di Alkitab. Dia seorang janda dan hidup dalam kemiskinan, namun tidak pernah merasa hidup miskin. Dia memang miskin secara ANGKA MATERI, namun, bukankah dia SANGAT KAYA, karena dia telah memberikan PERSEMBAHAN yang luar biasa dan dipuji oleh Tuhan Yesus. Janda miskin ini telah menjadi model bagi setiap orang percaya, betapa KESUKSESAN BUKAN SEKADAR TUMPUKAN HARTA, tetapi KEMAMPUAN MENIKMATI PEMELIHARAAN TUHAN, dan mampu bertindak bahkan melebihi apa yang ada pada dirinya. Hidup janda miskin itu, pasti akan kita katakan tidak dipelihara Tuhan (faktanya dia miskin dan pasti hidup penuh kesulitan). Tapi dengan segera kita kecele, karena ternyata dia lebih kaya dari kita yang kaya secara materi. Dia memiliki hati yang mampu menikmati berkat Tuhan dalam setiap situasi, bahkan di ketiadaan.
Percayalah Tuhan sangat mengasihi dan memelihara umat-Nya yang setia. Perhatikan, kegundahan hati seseorang bisa jadi adalah awal proses pemahaman kita terhadap rancangan Tuhan dalam mengerti seutuhnya arti menjadi orang percaya.
Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar