Tidak ada seorang pun di dunia senang ditipu. Hanya, ada satu hal
yang sering tidak kita sadari: kita dibohongi lebih sering dari yang
kita pikirkan & bayangkan. Iblis menipu kita setiap hari - dan
hingga hari ini cukup berhasil jika ditilik dari kesadaran manusia akan
kebenaran sejati.
Kini bayangkan. Dalam kondisi sangat lapar setelah berpuasa 40 hari 40 malam, Yesus didatangi oleh iblis yang berkata, "Bukankah Kamu Anak Allah, perintahkan batu ini jadi roti" (Mat. 4:3). Jika waktu itu kita yang dicobai, akankah kita bertahan & menang?
Kini bayangkan. Dalam kondisi sangat lapar setelah berpuasa 40 hari 40 malam, Yesus didatangi oleh iblis yang berkata, "Bukankah Kamu Anak Allah, perintahkan batu ini jadi roti" (Mat. 4:3). Jika waktu itu kita yang dicobai, akankah kita bertahan & menang?
Iblis tidak mengatakan sesuatu yang salah. Malah, ia mengingatkan &
meneguhkan bahwa Yesus itu Anak Allah. Sebutan yang sama yang
diperuntukkan bagi kita yang juga diberi kuasa yang sama (Yoh. 1:12).
Masalahnya adalah ia mengatakan yang benar dengan maksud menipu - dan
itulah yang kerap dilakukan iblis pada kita, orang-orang percaya!
Iblis tahu orang-orang percaya mempunyai iman akan kuasa Allah yang sanggup mengadakan mujizat. Namun, iblis juga tahu bahwa iman & kerinduan kita masih kerap ditunggangi maksud-maksud & motif-motif pribadi yang dapat dibelokkannya supaya kita memanfaatkan kuasa Tuhan bukan untuk satu tujuan yang murni yaitu kemuliaan Tuhan.
Dimana fakta-fakta menunjukkan adanya peninggian diri & kekaguman pada manusia - dalam pelayanan mujizat, kesembuhan illahi, bernubuat & karunia-karunia ajaib lainnya - lebih dari pribadi Tuhan & karya Kristus, di situlah iblis telah menipu kita.
Di sisi lain, iblis pun tahu orang-orang percaya masih dibayang-dibayangi oleh kebutuhan-kebutuhan sehari-hari. Terhadap ini kita harus waspada supaya kita tidak tergoda menuntut kuasa Tuhan sebagai jalan pendek melepaskan kita dari tekanan hidup. Kita harus tahu siapa yang menggerakkan kita mengklaim janji Tuhan: Roh Kudus atau iblis yang berniat menyesatkan kita.
Hanya ada satu cara mengatasi penipuan iblis. Kita harus menginginkan Tuhan & hubungan dengan Tuhan secara pribadi lebih
dari apapun & mulai peka mengenali suara-Nya. Berserulah pada-Nya: "Bawaku dekat, ya Tuhan. Tuntun hamba-Mu yang lemah ini."
Salam Revival...Jbu
Iblis tahu orang-orang percaya mempunyai iman akan kuasa Allah yang sanggup mengadakan mujizat. Namun, iblis juga tahu bahwa iman & kerinduan kita masih kerap ditunggangi maksud-maksud & motif-motif pribadi yang dapat dibelokkannya supaya kita memanfaatkan kuasa Tuhan bukan untuk satu tujuan yang murni yaitu kemuliaan Tuhan.
Dimana fakta-fakta menunjukkan adanya peninggian diri & kekaguman pada manusia - dalam pelayanan mujizat, kesembuhan illahi, bernubuat & karunia-karunia ajaib lainnya - lebih dari pribadi Tuhan & karya Kristus, di situlah iblis telah menipu kita.
Di sisi lain, iblis pun tahu orang-orang percaya masih dibayang-dibayangi oleh kebutuhan-kebutuhan sehari-hari. Terhadap ini kita harus waspada supaya kita tidak tergoda menuntut kuasa Tuhan sebagai jalan pendek melepaskan kita dari tekanan hidup. Kita harus tahu siapa yang menggerakkan kita mengklaim janji Tuhan: Roh Kudus atau iblis yang berniat menyesatkan kita.
Hanya ada satu cara mengatasi penipuan iblis. Kita harus menginginkan Tuhan & hubungan dengan Tuhan secara pribadi lebih
dari apapun & mulai peka mengenali suara-Nya. Berserulah pada-Nya: "Bawaku dekat, ya Tuhan. Tuntun hamba-Mu yang lemah ini."
Salam Revival...Jbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar