Dua ribu tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama hampir 2000 tahun
ini gereja telah melewati tahun-tahun sejarah yang panjang. Gereja sudah
belajar banyak bagaimana mengiring Tuhan, Majikan dan Juru-Selamatnya
yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sekarang seharusnya gereja sudah menjadi
dewasa ROHANI. Gereja harus sudah mulai memahami pikiran dan perasaan
ALLAH serta berjalan se-VISI dengan Tuhan. Apalagi menjelang kedatangan
Tuhan ke dua kali ke dunia yang tentunya
semakin dekat. Gereja harus sudah menjadi geraja yang matang secara
ROH. Kedewasaan dan kematangan gereja Tuhan dapat diukur dari sikapnya
terhada BEBAN yang ada pada Tuhan. Apakah gereja Tuhan mau mengerti dan
peduli terhadap beban Tuhan tsb ? Apakah gereja Tuhan dapat memahami
keprihatinan, duka-cita dalam hati Tuhan melihat keadaan dunia yang
sedang bergulir menuju kegelapan ? Ketika itu murid-murid Tuhan Yesus,
orang percaya yang belum dewasa, turut hanyut dalam gelombang
orang-orang Yahudi yang tidak memahami kehendak ALLAH. Mereka tidak
mengerti maksud Tuhan Yesus datang ke YERUSALEM, beberapa hari sebelum
penyaliban-Nya. Mereka mengelu-elukan-Nya dengan berharap Tuhan Yesus
mau membebaskan mereka dari penjajahan kerajaan asing yaitu kekaisaran
Romawi, padahal kedatangan Tuhan Yesus ke Yerusalem adalah untuk MEMIKUL
SALIB (Yoh 12:12-18). Mereka mengharapkan BERKAT DUNIAWI sesuai selera
dan cita rasa dunia, tetapi Tuhan memiliki pandangan dan rancangan lain.
Tuhan menyediakan berkat yang JAUH LEBIH BERNILAI, jauh lebih baik dari
berkat duniawi. Dalam hal ini terjadi benturan kepentingan antara Tuhan
dan manusia.
Hendaknya
kita sebagai umat Tuhan tidak salah mengerti dalam merayakan NATAL.
Tuhan Yesus datang bukan untuk PLESIRAN. IA datang bukan untuk memuaskan
ambisi dan ego-Nya sendiri. IA data bukan untuk menciptakan PESTA
DUNIAWI kepada manusia atau sukacita duniawi menurut anggapan, pandangan
dan cita rasa manusia. IA datang untuk menjalankan tugas PENYELAMATAN.
Untuk tugas penyelamatan ini Tuhan Yesus mempertaruhkan seluruh
hidup-Nya bagi KEPENTINGAN BAPA Sorgawi.
Dalam kitab FILIPI dikatakan, bahwa IA menghampakan diri-Nya dan menjadi sama seperti manusia. Kedatangan-Nya di kandang domba sudah merupakan isyarat yang jelas bahwa IA datang untuk suatu tugas besar yang MENUNTUT PENGORBANAN. IA datang bukan untuk DILAYANI tetapi menyerahkan NYAWA-NYA menjadi tebusan bagi banyak orang. (Markus 10:45). SUDAH SAATNYA KITA MERAYAKAN NATAL DENGAN MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP BEBAN YANG ADA DI HATI TUHAN YESUS TERHADAP KEADAAN DUNIA YANG SANGAT MENYEDIHKAN HARI-HARI INI. Jika kita mengerti beban di hati Tuhan Yesus ini, maka kita tidak akan merayakan NATAL secara KELIRU.
Amin...
Dalam kitab FILIPI dikatakan, bahwa IA menghampakan diri-Nya dan menjadi sama seperti manusia. Kedatangan-Nya di kandang domba sudah merupakan isyarat yang jelas bahwa IA datang untuk suatu tugas besar yang MENUNTUT PENGORBANAN. IA datang bukan untuk DILAYANI tetapi menyerahkan NYAWA-NYA menjadi tebusan bagi banyak orang. (Markus 10:45). SUDAH SAATNYA KITA MERAYAKAN NATAL DENGAN MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP BEBAN YANG ADA DI HATI TUHAN YESUS TERHADAP KEADAAN DUNIA YANG SANGAT MENYEDIHKAN HARI-HARI INI. Jika kita mengerti beban di hati Tuhan Yesus ini, maka kita tidak akan merayakan NATAL secara KELIRU.
Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar