Selasa, 07 April 2020

BELAJAR DENGAN HATI

Ada seseorang bertanya kepada orang bijak,‎
• Apa itu racun?
Segala sesuatu yang melebihi kebutuhan kita adalah racun;‎
Baik itu kekuasaan, kekayaan, rasa lapar, ego, loba, rasa malas, cinta, ambisi, kebencian atau apapun yang berlebihan adalah racun.‎
• Apa itu ketakutan?‎
Sikap tidak menerima akan ketidak pastian;‎
Andaikan kita bisa menerima ketidak pastian itu, maka‎ itu akan menjadi suatu Petualangan Hidup.

• Apa itu iri hati?‎
Sikap tidak menerima kebaikan² atau kelebihan yang ada pada diri orang lain.‎
Jika kita menerima atau mengakui kebaikan atau kelebihan orang lain itu, maka‎ itu menjadi Inspirasi.‎
• Apa itu Marah?‎
Sikap tidak menerima segala sesuatu yang berada di luar kendali kita;‎
Jika kita menerima hal atau kejadian itu, maka‎ itulah Toleransi.

• Apa itu kebencian?‎
Tidak menerima seseorang sebagaimana adanya dia;‎
Jika kita menerima seseorang apa adanya, tanpa syarat, maka‎ itulah Cinta.

Segala hal di atas adalah Masalah Penerimaan dalam Hati kita;‎
Menolak menimbulkan Ketegangan, ‎Menerima menjauhkan Ketegangan dan membawa Kedamaian.
Kita bisa belajar dengan pikiran, ‎itu yang lazim kita buat, ‎tentu sangat bermanfaat;‎
namun TUHAN mengajarkan untuk LEARN IT BY HEART atau BELAJAR DENGAN HATI.
Apa bedanya?
Jika Hati belajar, Hidup berubah;‎
Jika Hati belajar, Arah Hidup berubah;‎
Jika Hati belajar, Transformasi Hati terjadi;‎
Jika Hati belajar, m a k a Hikmat sorgawi yang turun;‎
Jika Hati belajar, TUHAN berkenan;‎
K a r e n a itu BELAJARLAH DENGAN HATI.
“Jagalah Hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
(Amsal 4:23)
Goϑ ϐlešš Yoυ

Ayub Mulyono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...