Selasa, 07 April 2020

DI BALIK SEBUAH KEMARAHAN‎

Mengapa seseorang suka MARAH² tak terkendali ?
MARAH bukan hanya tanda orang kehilangan kontrol diri,‎
MARAH juga merupakan tanda yang kuat orang menyimpan ketakutan dalam dirinya.
Ingatlah saat terakhir MARAH²,‎
Ingatlah perasaan² apa yang ada di balik KEMARAHAN kita,‎
Jujur saja, bukankah ada setumpuk ketakutan di sana?

Takut di sepelekan,‎
Takut tidak di hargai,‎
Takut kehilangan wibawa (berpikir dgn MARAH² orang menjadi takut dan mendapatkan kembali kewibawaannya),‎
Takut tidak di pedulikan,‎
Takut kebaikan yang sudah di berikan sia² tidak di hargai,‎
Takut tidak di pahami,‎
Takut… dan seterusnya.

MARAH juga sering berarti orang takut kesalahannya dan kebohongannya terbongkar;‎
ia berusaha menutupi kelemahannya dengan MARAH².‎
Jadi ada banyak ketakutan di balik KEMARAHAN kita, bukan?

Kadang kita perlu diam untuk bisa menguasai KEMARAHAN, dan‎ jika kita bisa menguasai KEMARAHAN kita, maa‎ batasan antara DOSA dan KEBENARAN akan dapat terlihat.‎

KEMARAHAN SELALU BERDAMPINGAN DGN KECEROBOHAN, BERHATI-HATILAH.‎

KEMARAHAN menjadi salah jika kita mengekspresikannya dengan cara yang tidak pantas atau merusak.

KEMARAHAN tak akan membuat kita menjadi pemenang atas masalah kita,‎
sebaliknya membuat kita terlihat seperti badut yang sedang beraksi, ‎lalu orang lain mengomentari, ‎bahkan tak sedikit yang mentertawakan.‎
Setelah emosi tersalurkan, ‎apa yang di dapatkan?
KEPUASAN ?
mungkin iya, ‎n a m u n SOLUSI ?

TIDAK...

Pernahkah kita berpikir mengapa TUHAN menciptakan2 telinga dan 1 mulut ?
Sepertinya Firman Tuhan di bawah ini bisa menjawab pertanyaan ini,‎
s u p a y a kita lebih banyak mendengar daripada ber-kata² :
“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.”
(Yakobus 1:19)
Goϑ ϐlešš Yoυ

Ayub Mulyono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...