Sekilas aku memandang ke belakang, jauh ke hampir 2000 tahun silam, dan aku seakan ikut hadir dan menapaki peristiwa demi peristiwa di minggu terakhir menjelang penyaliban dan kematian Yesus demi keselamatan semua umat manusia sepanjang zaman.
Di pinggir sungai Yordan itu –di tempat dahulu Yesus dibaptis oleh Yohanes sepupunya (anak Elisabet dan Zakharia) tiga tahun sebelumnya– Yesus beristirahat bersama murid-murid-Nya. Dari Yerusalem Dia menyingkir sementara waktu ke sana sebab ada kesepakatan jahat para pemimpin agama Yahudi untuk menangkap Dia di Yerusalem.
Namun pada waktu itu pula Dia menerima kabar dari Maria dan Martha di Betania, yang memohon-Nya datang ke Betania karena Lazarus saudara mereka –yang juga dikasihi Yesus– sedang sakit keras. "PENYAKIT ITU TIDAK AKAN MEMBAWA KEMATIAN, TETAPI AKAN MENYATAKAN KEMULIAAN ALLAH, SEBAB OLEH PENYAKIT ITU ANAK ALLAH AKAN DIMULIAKAN", demikianlah kata Yesus kepada murid-murid-Nya.
Jarak dari tepi sungai Yordan tempat Yesus dibaptis ke Betania mungkin sekitar 40 km, dan dibutuhkan waktu dua hari berjalan kaki di waktu siang. Namun dengan sengaja selama dua hari Dia menunda keberangkatan-Nya menuju Betania, hanya demi kehendak dan ketentuan waktu Allah Bapa-Nya.
Sayangnya, Lazarus ternyata meninggal pada hari itu juga. Maka total empat hari kemudian setelah menerima kabar dari Maria dan Martha barulah Yesus tiba di Betania, sementara Lazarus sudah dikuburkan dalam sebuah gua, dan jasadnya sudah membusuk.
Martha terengah-engah menjemput Yesus sesaat sebelum Yesus tiba di rumah mereka. "TUHAN, SEKIRANYA ENGKAU ADA DI SINI, SAUDARAKU PASTI TIDAK MATI. TETAPI SEKARANGPUN AKU TAHU, BAHWA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADA-MU SEGALA SESUATU YANG ENGKAU MINTA KEPADA-NYA", inilah kata-kata Martha yang tetap saja penuh harapan, walaupun masih terisak-isak dalam dukanya.
Lalu Yesus berkata kepada Martha: “SAUDARAMU AKAN BANGKIT … AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP; BARANGSIAPA PERCAYA KEPADA-KU, IA AKAN HIDUP WALAUPUN IA SUDAH MATI”. Kemudian Maria juga menemui Yesus di tempat itu, lalu tersungkurlah Maria di kaki Yesus sambil berkata: "TUHAN, SEKIRANYA ENGKAU ADA DI SINI, SAUDARAKU PASTI TIDAK MATI".
Kata-kata yang sama yang keluar dari hati dua perempuan sederhana ini membuatku berpikir: “Mereka bersedih atas kematian saudara mereka, Lazarus. Mereka menyesal akan kerterlambatan Yesus sang Guru datang menyembuhkan saudara kekasih mereka.
Namun mereka bahagia karena Yesus akhirnya datang juga dan pasti menjadi penghiburan dan penguatan buat mereka, sambil mereka tetap berharap dan percaya bahwa Yesus sanggup melakukan apapun jikalau Yesus mau, meskipun logika mereka tetap sulit mendukung apa yang mereka percayai”.
Yesus berduka dan sedih melihat kedua perempuan yang polos, tulus dan rendah hati ini, dan mengingat Lazarus yang sudah tiada. Tak tahan lagi kesedihan-Nya, Yesus pun menangis. Lalu pergilah Yesus ke kubur Lazarus bersama Maria dan Martha serta murid-murid Yesus, dan diikuti banyak orang yang masih juga mengunjungi untuk menghibur Maria dan Martha sesuai budaya dan tradisi masyarakat Yahudi.
Sambil menatap kubur, Yesus menyuruh mengangkat batu penutup kubur itu. Dan setelah menengadah ke atas dan berdoa kepada Bapa-Nya di Sorga, Yesus berkata dengan suara keras: “LAZARUS, MARILAH KELUAR!”. Lazarus bangkit dan keluar dari kuburnya. Kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Tetapi Yesus menyuruh orang-orang untuk membuka kain-kain yang membelit tubuhnya dan membiarkan Lazarus masuk kembali ke dalam kehidupan riil sebagaimana adanya dia.
Lalu … akupun berpikir, dan inilah yang aku renungkan, hal-hal yang sebenarnya cukup sederhana untuk dimengerti, yang bisa aku belajar dari Maria dan Martha, yakni:
Percaya saja dan berserah total kepada Tuhan Yesus; tidak berhenti berharap dalam situasi apapun; tetap saja berdoa dan berteriak ataupun menangis di hadapan-Nya; tersungkur di bawah kaki-Nya sambil terus mengemis belas kasihan dan pertolongan-Nya; lalu nantikan dengan sabar dan keyakinan penuh apa saja yang akan Tuhan Yesus perbuat dengan cara-Nya sendiri dan pada waktu yang ditentukan-Nya sendiri□

Tidak ada komentar:
Posting Komentar