Dinesh Suna, koordinator Ecumenical Water Network (Jaringan Air Ekumenis) Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC), menawarkan wawasan tentang bagaimana lembaga-lembaga keagamaan memengaruhi, dengan cara-cara yang inovatif dan positif, akses masyarakat terhadap air, sanitasi, dan kebersihan.
Apa hubungan antara upaya pengembangan air, sanitasi dan kebersihan (water, sanitation and hygiene, WASH), dengan lembaga keagamaan?
Suna: Banyak lembaga keagamaan, atau organisasi berbasis agama, terlibat dalam pekerjaan pembangunan dalam berbagai kapasitas. WASH adalah titik masuk utama untuk bekerja di komunitas mana pun. Baik itu kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, gender atau perubahan iklim, situasi WASH di suatu daerah adalah salah satu indikator utama bagaimana orang melakukannya.
Untuk organisasi berbasis agama, merupakan keharusan moral untuk mengatasi masalah ketidakadilan dan berdiri di samping orang miskin dan terpinggirkan. Kami bekerja pada akses ke layanan WASH dasar melalui aktivisme keagamaan.
Apa perbedaan yang bisa dibuat para pemimpin agama?
Suna: Penggunaan toilet dan praktik kebersihan khususnya sangat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya. Peningkatan kesadaran dan langkah-langkah pendidikan oleh lembaga keagamaan dapat berkontribusi secara signifikan untuk pemahaman yang lebih baik. Lebih dari 80% populasi dunia mengidentifikasi diri mereka dengan agama. Apa yang dikatakan para pemimpin agama tentang kesadaran WASH kepada sebuah komunitas membuat perbedaan besar.
Maka penting bagi para pemimpin pembangunan dan pemerintah untuk berkonsultasi dengan para pemimpin agama, sehingga pesan dan pengetahuan yang benar disampaikan ke masyarakat.
Maka penting bagi para pemimpin pembangunan dan pemerintah untuk berkonsultasi dengan para pemimpin agama, sehingga pesan dan pengetahuan yang benar disampaikan ke masyarakat.
Bagaimana norma agama dan budaya memengaruhi praktik kebersihan dan kebersihan?
Suna: Sebagian besar norma agama dan budaya mempengaruhi praktik kebersihan dan kebersihan. Beberapa ajaran dari Kitab Suci masing-masing agama mendukung hal ini. Namun, agama tidak selalu mempromosikan kebersihan dan kebersihan, tetapi sering kali justru menjadi alasan praktik yang tidak higienis. Saya datang dari India, dan banyak festival dan ritual seperti membenamkan mayat, dan menaburkan abu dari kremasi di Sungai Gangga yang disucikan, sesuai dengan ritual Hindu, sementara orang lain menyelam di air yang sama untuk pengalaman penyelamatan. Ini menjadi sarang infeksi. Demikian pula, setelah festival, pencelupan patung dewa-dewa yang dibuat dari banyak zat beracun, seperti timah, ke sungai dan kolam menciptakan polusi besar lainnya terhadap sungai-sungai.
Di sisi lain, untuk menghormati perasaan para penganut agama Hindu, pemerintah melalui perintah pengadilan telah memberi sungai Gangga dan Yamuna suatu status sebagai pribadi / status hukum untuk mencegah pencemaran lebih lanjut sungai-sungai ini. Ini adalah pengaruh positif agama.
Apa pelajaran yang diperoleh dan kisah-kisah sukses dalam pekerjaan WASH dan menggunakan konsep agama untuk pendidikan higiene?
Suna: Selama wabah Ebola di Afrika Barat tahun 2014, gereja-gereja dan lembaga-lembaga keagamaan memainkan peran penting dalam memberikan dukungan konseling psiko-sosial, layanan dan perawatan kepada para korban. Salah satu bidang penting di mana gereja memainkan peran penting adalah selama pemakaman / kebaktian pemakaman para korban, yang menurut WHO, meliputi sekitar 20% orang yang terinfeksi Ebola baru. Gereja-gereja berhasil meyakinkan saudara-saudara yang sakit untuk menguburkan orang-orang yang mereka kasihi dengan aman, tanpa rasa bersalah karena TIDAK mengikuti ritual tradisional menyentuh dan memandikan mayat, membagikan pakaian orang yang sakit kepada anggota keluarga untuk kenangan, melainkan mengubur dengan mayat.
Dengan epidemi juga datang ketakutan, kadang-kadang didasarkan pada informasi yang salah dan rumor. Para pemimpin agama memainkan peran penting dalam mengatasi ketakutan ini selama Ebola mewabah.
Rumah sakit Kristen di wilayah itu juga memainkan peran penting dalam merawat para korban Ebola. Di sejumlah negara, asosiasi kesehatan / medis Kristen paling sering adalah yang pertama menanggap dan dipercaya oleh penduduk setempat.
Apa tantangan yang anda hadapi sejauh ini karena pekerjaan anda pada bidang ini?
Suna: Air memiliki makna spiritual yang sangat kuat di hampir semua agama dan, dalam agama Kristen, semua ada di dalam Alkitab. Agak mudah berhubungan dengan masalah air dalam agama Kristen. Tetapi banyak yang harus dilakukan untuk melakukan perubahan perilaku kepada warga.
Di India, selama Misi Swatchh Bharat (Misi India Bersih), India telah merencanakan untuk membuat negara ini bebas buang air besar pada tahun lalu, sementara sampai tiga tahun lalu sekitar 600 juta orang mempraktikkan buang air besar sembarangan. Jutaan toilet dibangun oleh pemerintah di dalam program ini untuk orang miskin. Namun, secara budaya orang India tidak dapat buang air besar di rumah mereka (toilet sebagai bagian dari rumah). Mereka tidak menggunakannya untuk tujuan yang dimaksudkan. Beberapa memanfaatkan toilet satu-satunya bangunan beton di rumah, yang umumnya dari jerami, untuk menyimpan barang-barang penting dengan aman seperti makanan.
Diperlukan banyak kegiatan penyadaran oleh beberapa organisasi berbasis agama di sana, seperti the Global Interfaith WASH Alliance, untuk menyadarkan masyarakat pedesaan (menggunakan toilet).
Sumber: https://www.oikoumene.org/…/water-sanitation-and-hygiene201…
[Terjemahan bebas Zakaria J. Ngelow, 4 Mei 2020]
Ilustrasi: Three Women Bathing in the River (India)
[Terjemahan bebas Zakaria J. Ngelow, 4 Mei 2020]
Ilustrasi: Three Women Bathing in the River (India)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar