Selasa, 18 Februari 2014

= SUKACITA =

"Bersukacitalah senantiasa."
(1 Tesalonika 5:16)

Suatu ketika Margaret, istri John Maxwell ditanya oleh para perserta seminar, "Ibu Margaret, apakah suami anda membahagiakan anda?"
Margaret kemudian menjawab, "Tidak, suamiku tidak membuatku bahagia. John adalah suami yang baik, setia, bertanggung jawab dan memenuhi semua kebutuhan jasmani dan rohani saya. Tapi dia tetap tidak bisa membuat saya bahagia."
Seorang peserta kemudian bertanya lagi, "Mengapa?"
Margaret menjawab, "Karena tidak ada seorangpun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaan saya, kecuali diri saya sendiri."

Rasul Paulus adalah orang yang mengalami banyak tantangan dan penderitaan setelah ia mengenal dan melayani YESUS.
Tetapi dalam kondisi seperti itu ia tetap menguatkan dan memotivasi orang. Inilah sebuah contoh suasana hati yang tidak dipengaruhi oleh keadaan dari luar. Kita memang tidak terlepas dari keadaan yang sulit dan orang-orang yang menyakiti hati kita, tetapi semua itu tidak dapat merampas kebahagiaan kita selama kita tidak mengijinkan kondisi yang tidak enak itu memengaruhi hidup kita.
Bahagia atau tidaknya seseorang tergantung dari cara dia menyikapi setiap keadaan. Kitalah yang menentukan apakah kita akan bahagia atau tidak. Oleh sebab itu bersyukurlah, nikmati dan bergembiralah untuk segala sesuatunya.

Saudaraku,...
Berdoalah dan mintalah kepada TUHAN untuk menguasai hati kita,...
agar apapun yang terjadi dalam hidup kita,...
damai sejahtera TUHAN senantiasa ada di dalam hati kita.
Jangan biarkan permasalahan yang terjadi di dalam hidup kita merampas damai sejahtera yang telah TUHAN berikan kepada kita.

TUHAN YESUS senantiasa menyertai, memimpin dan memberkati setiap langkah kita.
Immanuel.



Bernardus Dody Mulyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...