Namanya saja “KITAB KEHIDUPAN” tentu saja ia adalah tempat untuk
mencatat nama-nama orang yang sudah hidup rohaninya yaitu mereka yang
telah dilahirkan kembali (sudah lahir baru).
Adapun bagi orang-orang yang belum dilahirkan kembali (belum lahir baru) yaitu mereka yang masih mati rohaninya, nama-nama mereka otomatis tercatat didalam “KITAB KEMATIAN.”
Makanya janganlah mimpi bisa masuk sorga apabila belum dilahirkan kembali (lahir baru), jangankan MASUK, justeru MELIHAT Kerajaan Allah itupun ia tidak akan bisa, perhatikan perkataan Yesus didalam Yoh 3:3 “Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak DILAHIRKAN KEMBALI, ia tidak dapat MELIHAT Kerajaan Allah."
Sebab semua manusia di dunia ini sudah mati rohaninya gara-gara tidak setia dan tidak taat (bolong-bolong) melakukan hukum taurat (Rom 7:4, Gal 2:19). Makanya Yesus katakan biarlah orang-orang mati menguburkan orangnya yang mati. Yesus melihat bahwa semua orang yang siap-siap untuk berangkat mengubur orang mati tersebut semuanya mati dihadapan Yesus.
Kalau semuanya sudah mati, bangkai, mayat dan sampah berarti semua manusia tidak ada gunanya lagi di hadapan Tuhan. Bahkan sebaiknya bangkai, mayat dan sampah tersebut sebaiknya dibakar lalu dikubur saja.
Nah, tahukah anda bahwa hukum tidak berlaku lagi bagi orang-orang yang sudah mati, tetapi hukum hanya berlaku bagi seseorang selama ia masih hidup saja, perhatikan ayatnya didalam Rom 7:1 “Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?”
Jadi, berhubung kita ini semuanya sudah mati rohani (bangkai/mayat/sampah) gara-gara setiap hari selalu melanggar hukum taurat maka tidak mungkin lagi bisa hidup kembali oleh karena kita setia lagi mentaati hukum taurat yang tadinya telah membunuh kita.
Lalu bagaimanakah solusinya?
Solusinya yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus dengan tegas bahwa satu-satunya cara agar supaya rohani yang mati tersebut dapat hidup kembali yaitu harus melalui prosesi dilahirkan kembali (lahir baru) atau harus membuat kirbat yang baru tempat menyimpan anggur yang baru, sebab kirbat yang lama sudah usang dan rusak.
Sangatlah tidak mungkin apabila rohani yang sudah mati (mayat/bangkai) tersebut akan hidup kembali gara-gara taat dan setia lagi memelihara hari sabat, hari raya, bulan baru dan tidak makan dan minum beberapa jenis makanan dan minuman tertentu, dll. Justeru Yesus katakan bahwa makanan dan minuman tersebut hanya masuk melalui mulut dan keluar di jamban, perhatikan ayatnya didalam Mat 15:17 “Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?”
Lagi pula seandainya saja bahwa rohani yang sudah mati (bangkai/mayat) tersebut masih bisa saja dihidupkan kembali asalkan ada kemauan untuk setia dan taat lagi memelihara hari sabat, hari raya, bulan baru, serta tidak lagi memakan dan meminum beberapa jenis makanan dan minuman, dll, maka pertanyaanya ialah: Kalau seandainya keselamatan masih ada didalam kesemua itu lalu buat apa Yesus datang dan mati dan disalib, kalau tanpa Yesuspun masih bisa saja selamat?
Kalau benar demikian maka berarti sia-sialah apa yang telah dikerjakan oleh Yesus tersebut apabila keselamatan masih ada didalam Taurat, Gal 2:21b “Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.” Tetapi tahukan anda bahwa Gal 5:4 “Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.”
Justeru didalam Why 11:1-2 mengatakan bahwa bagi mereka yang posisi rohaninya masih mati (belum dilahirkan kembali) tersebut yaitu mereka belum bertobat dan belum dibaptis air tersebut, maka kesemua aktivitas kerohaniannya dan mesbahnya yaitu doa-doanya, puasanya, penyembahannya, puji-pujiannya, serta ibadahnya yaitu korban tenaga, korban biaya, korban harta dan korban waktu, namun sangat disayangkan bahwa kesemuanya itu tidak diukur, padahal mereka juga sungguh-sunguh giat melakukan kesemuanya itu tapi ternyata sia-sia saja (Rom 10:2-3).
Oleh karena itu maka prosesi dilahirkan kembali (lahir baru) itulah yang harus menjadi prioritas yang paling penting dan yang paling utama dahulu, setelah itu barulah kemudian hal-hal yang lain-lainnya tersebut termasuk hal-hal yang terkait dengan hukum taurat tersebut, kesemuanya itu akan berjalan mengalir saja apa adanya sebagaimana pimpinan, tuntunan dan kehendak dari Tuhan saja.
Meskipun kita (orang mati rohani) ini mencoba lagi dan berusaha lagi untuk memelihara hari sabat, hari raya, bulan baru serta tidak lagi makan dan minum beberapa jenis makanan dan minuman tertentu, dll, namun hal itu tidaklah mungkin bisa membuat kita yang sudah berstatus mati rohani (bangkai/mayat) ini menjadi hidup kembali olehnya, sebab satu-satunya cara supaya kita yang sudah mati ini agar bisa hidup kembali yaitu hanya melalui prosesi dilahirkan kembali (lahir baru), sebagaimana yang dikatakan dengan tegas oleh Yesus didalam Yoh 3:7 "Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali."
Itulah latar belakangnya, sehingga mengenai hal yang terkait dengan hari sabat, makanan dan minuman, bulan baru, hari raya, dll tersebut Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa jangan sampai ada orang yang menghakimi kamu atau yang menghukum kamu atau yang mempengaruhi kamu dengan kesemuanya itu, perhatikan ayatnya didalam Kol 2:16 “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;”
Adapun orang-orang yang sudah dilahirkan kembali tersebut disebut manusia baru yaitu sosok manusia yang sudah dilahirkan kembali atau orang-orang kudus (kirbat baru) dan posisi rohani mereka pun sudah berpindah yaitu bukan lagi anggota warga dunia yang akan binasa ini akan tetapi mereka sudah berpindah menjadi anggota warga Kerajaan Allah. Dan mereka inilah orang-orang yang bergaul karib dengan Tuhan, yaitu para anggota Tubuh Kristus yang dikepalai oleh Yesus sendiri.
Nama-mana mereka yang telah dilahirkan kembali (lahir baru) tersebut sudah dikeluarkan dari KITAB KEMATIAN lalu kemudian dipindah ke dalam KITAB KEHIDUPAN, sedangkan bagi mereka yang belum dilahirkan kembali tersebut nama-nama mereka masih saja tercatat didalam KITAB KEMATIAN.
Lalu bagaimanakan nasib mereka yang nama-namanya masih tercatat didalam kitab kematian tersebut? Adapun nasib mereka yaitu dilemparkan kedalam api neraka, perhatikan ayatnya didalam Why 20:15 “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”
Dan kepada manusia baru yaitu orang-orang kudus yang nama-namanya telah dicatat di dalam Kitab Kehudupan tersebut mereka akan dikenakan perintah yang baru pula. Perintah yang baru tersebut yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus didalam Yoh 13:34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”
Kewajiban untuk dilahirkan kembali tersebut sangat sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Yesus didalam Yoh 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat MASUK ke dalam Kerajaan Allah.
Didalam Yoh 3:5 tersebut, terlihat dengan jelas bahwa ternyata ada 2 (dua) macam syarat untuk dapat MASUK kedalam kerajaan Allah yaitu:
1. Dilahirkan dari air (dibaptis dengan air).
2. Dilahirkan dari Roh (dibaptis dengan Roh Kudus).
Aya-ayat pendukung yang mempunyai makna yang sama dengan Yoh 3:5 tersebut yaitu Tit 3:5 dan Mat 3:11.
Adapun yang dimaksudkan dengan dilahirkan dari air (baptisan dengan air) tersebut yaitu baptisan air yang sebagai tanda pertobatan sebagaimana yang telah diajarkan oleh Yohanes Pembaptis dan dicontohkan oleh Yesus, dan tatacara baptisan airnya yaitu dicelup, diselam, ditenggelam di dalam air. Sedangkan dilahirkan dari Roh adalah sama dengan dibaptis dengan Roh Kudus (bdk Kis 1:5).
Jadi, berhubung dilahirkan dari air (dibaptis dengan air) tersebut adalah sebagai tanda pertobatan maka berarti bahwa sebelum dibaptis dengan air, setiap orang wajib hukumnya untuk bertobat terlebih dahulu, perhatikan perintahnya didalam Mat Luk 3:3, Kis 2:38, Mat 3:11.
Sedangkan dilahirkan dari Roh (dibaptis dengan Roh Kudus) tersebut adalah merupakan tanda bahwa orang yang bersangkutan telah dibaptis didalam Kristus sebagaimana yang dikatakan didalam Rom 6:3-4.
Itulah sebabnya sehingga ke-2 macam syarat masuk Kerajaan Allah tersebut terkenal dengan istilah “anak kunci” kerajaan Allah. Anak kunci tersebut adalah harga mati dan tidak dapat diganti dan ditawar-tawar lagi oleh siapapun, ia bersifat YA dan AMEN.
Anak kunci tersebut sangat menentukan untuk dapat masuk dan tidaknya seseorang kedalam kerajaan Allah, makanya jangan sampai keliru memilih anak kunci. Sebab di zaman sekarang sudah banyak beredar anak kunci palsu.
Pertanyaan: Apakah nama anda sudah tercatat didalam Kitab Kehidupan dan apakah anda sudah dilahirkan kembali yaitu dilahirkan dari air dan Roh? Kalau belum maka janganlah mimpi bisa masuk sorga, perhatikan perkataan Yesus didalam Yoh 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat MASUK ke dalam Kerajaan llah. Kemudian didalam Why 20:15 “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”
Anggota warga kerajaan Allah yang nama-namanya telah tercatat didalam Buku Kehidupan itulah yang disebut dengan manusia baru yaitu orang-orang kudus yang bergaul karib dengan Yesus yaitu orang-orang kudus yang nantinya dibawa oleh Yesus untuk masuk ke sorga, perhatikan ayatnya didalam Flp 3:20-21 "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya."
Waspadalah, haleluya, amen. JBU.
Adapun bagi orang-orang yang belum dilahirkan kembali (belum lahir baru) yaitu mereka yang masih mati rohaninya, nama-nama mereka otomatis tercatat didalam “KITAB KEMATIAN.”
Makanya janganlah mimpi bisa masuk sorga apabila belum dilahirkan kembali (lahir baru), jangankan MASUK, justeru MELIHAT Kerajaan Allah itupun ia tidak akan bisa, perhatikan perkataan Yesus didalam Yoh 3:3 “Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak DILAHIRKAN KEMBALI, ia tidak dapat MELIHAT Kerajaan Allah."
Sebab semua manusia di dunia ini sudah mati rohaninya gara-gara tidak setia dan tidak taat (bolong-bolong) melakukan hukum taurat (Rom 7:4, Gal 2:19). Makanya Yesus katakan biarlah orang-orang mati menguburkan orangnya yang mati. Yesus melihat bahwa semua orang yang siap-siap untuk berangkat mengubur orang mati tersebut semuanya mati dihadapan Yesus.
Kalau semuanya sudah mati, bangkai, mayat dan sampah berarti semua manusia tidak ada gunanya lagi di hadapan Tuhan. Bahkan sebaiknya bangkai, mayat dan sampah tersebut sebaiknya dibakar lalu dikubur saja.
Nah, tahukah anda bahwa hukum tidak berlaku lagi bagi orang-orang yang sudah mati, tetapi hukum hanya berlaku bagi seseorang selama ia masih hidup saja, perhatikan ayatnya didalam Rom 7:1 “Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?”
Jadi, berhubung kita ini semuanya sudah mati rohani (bangkai/mayat/sampah) gara-gara setiap hari selalu melanggar hukum taurat maka tidak mungkin lagi bisa hidup kembali oleh karena kita setia lagi mentaati hukum taurat yang tadinya telah membunuh kita.
Lalu bagaimanakah solusinya?
Solusinya yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus dengan tegas bahwa satu-satunya cara agar supaya rohani yang mati tersebut dapat hidup kembali yaitu harus melalui prosesi dilahirkan kembali (lahir baru) atau harus membuat kirbat yang baru tempat menyimpan anggur yang baru, sebab kirbat yang lama sudah usang dan rusak.
Sangatlah tidak mungkin apabila rohani yang sudah mati (mayat/bangkai) tersebut akan hidup kembali gara-gara taat dan setia lagi memelihara hari sabat, hari raya, bulan baru dan tidak makan dan minum beberapa jenis makanan dan minuman tertentu, dll. Justeru Yesus katakan bahwa makanan dan minuman tersebut hanya masuk melalui mulut dan keluar di jamban, perhatikan ayatnya didalam Mat 15:17 “Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?”
Lagi pula seandainya saja bahwa rohani yang sudah mati (bangkai/mayat) tersebut masih bisa saja dihidupkan kembali asalkan ada kemauan untuk setia dan taat lagi memelihara hari sabat, hari raya, bulan baru, serta tidak lagi memakan dan meminum beberapa jenis makanan dan minuman, dll, maka pertanyaanya ialah: Kalau seandainya keselamatan masih ada didalam kesemua itu lalu buat apa Yesus datang dan mati dan disalib, kalau tanpa Yesuspun masih bisa saja selamat?
Kalau benar demikian maka berarti sia-sialah apa yang telah dikerjakan oleh Yesus tersebut apabila keselamatan masih ada didalam Taurat, Gal 2:21b “Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.” Tetapi tahukan anda bahwa Gal 5:4 “Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.”
Justeru didalam Why 11:1-2 mengatakan bahwa bagi mereka yang posisi rohaninya masih mati (belum dilahirkan kembali) tersebut yaitu mereka belum bertobat dan belum dibaptis air tersebut, maka kesemua aktivitas kerohaniannya dan mesbahnya yaitu doa-doanya, puasanya, penyembahannya, puji-pujiannya, serta ibadahnya yaitu korban tenaga, korban biaya, korban harta dan korban waktu, namun sangat disayangkan bahwa kesemuanya itu tidak diukur, padahal mereka juga sungguh-sunguh giat melakukan kesemuanya itu tapi ternyata sia-sia saja (Rom 10:2-3).
Oleh karena itu maka prosesi dilahirkan kembali (lahir baru) itulah yang harus menjadi prioritas yang paling penting dan yang paling utama dahulu, setelah itu barulah kemudian hal-hal yang lain-lainnya tersebut termasuk hal-hal yang terkait dengan hukum taurat tersebut, kesemuanya itu akan berjalan mengalir saja apa adanya sebagaimana pimpinan, tuntunan dan kehendak dari Tuhan saja.
Meskipun kita (orang mati rohani) ini mencoba lagi dan berusaha lagi untuk memelihara hari sabat, hari raya, bulan baru serta tidak lagi makan dan minum beberapa jenis makanan dan minuman tertentu, dll, namun hal itu tidaklah mungkin bisa membuat kita yang sudah berstatus mati rohani (bangkai/mayat) ini menjadi hidup kembali olehnya, sebab satu-satunya cara supaya kita yang sudah mati ini agar bisa hidup kembali yaitu hanya melalui prosesi dilahirkan kembali (lahir baru), sebagaimana yang dikatakan dengan tegas oleh Yesus didalam Yoh 3:7 "Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali."
Itulah latar belakangnya, sehingga mengenai hal yang terkait dengan hari sabat, makanan dan minuman, bulan baru, hari raya, dll tersebut Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa jangan sampai ada orang yang menghakimi kamu atau yang menghukum kamu atau yang mempengaruhi kamu dengan kesemuanya itu, perhatikan ayatnya didalam Kol 2:16 “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;”
Adapun orang-orang yang sudah dilahirkan kembali tersebut disebut manusia baru yaitu sosok manusia yang sudah dilahirkan kembali atau orang-orang kudus (kirbat baru) dan posisi rohani mereka pun sudah berpindah yaitu bukan lagi anggota warga dunia yang akan binasa ini akan tetapi mereka sudah berpindah menjadi anggota warga Kerajaan Allah. Dan mereka inilah orang-orang yang bergaul karib dengan Tuhan, yaitu para anggota Tubuh Kristus yang dikepalai oleh Yesus sendiri.
Nama-mana mereka yang telah dilahirkan kembali (lahir baru) tersebut sudah dikeluarkan dari KITAB KEMATIAN lalu kemudian dipindah ke dalam KITAB KEHIDUPAN, sedangkan bagi mereka yang belum dilahirkan kembali tersebut nama-nama mereka masih saja tercatat didalam KITAB KEMATIAN.
Lalu bagaimanakan nasib mereka yang nama-namanya masih tercatat didalam kitab kematian tersebut? Adapun nasib mereka yaitu dilemparkan kedalam api neraka, perhatikan ayatnya didalam Why 20:15 “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”
Dan kepada manusia baru yaitu orang-orang kudus yang nama-namanya telah dicatat di dalam Kitab Kehudupan tersebut mereka akan dikenakan perintah yang baru pula. Perintah yang baru tersebut yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus didalam Yoh 13:34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”
Kewajiban untuk dilahirkan kembali tersebut sangat sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Yesus didalam Yoh 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat MASUK ke dalam Kerajaan Allah.
Didalam Yoh 3:5 tersebut, terlihat dengan jelas bahwa ternyata ada 2 (dua) macam syarat untuk dapat MASUK kedalam kerajaan Allah yaitu:
1. Dilahirkan dari air (dibaptis dengan air).
2. Dilahirkan dari Roh (dibaptis dengan Roh Kudus).
Aya-ayat pendukung yang mempunyai makna yang sama dengan Yoh 3:5 tersebut yaitu Tit 3:5 dan Mat 3:11.
Adapun yang dimaksudkan dengan dilahirkan dari air (baptisan dengan air) tersebut yaitu baptisan air yang sebagai tanda pertobatan sebagaimana yang telah diajarkan oleh Yohanes Pembaptis dan dicontohkan oleh Yesus, dan tatacara baptisan airnya yaitu dicelup, diselam, ditenggelam di dalam air. Sedangkan dilahirkan dari Roh adalah sama dengan dibaptis dengan Roh Kudus (bdk Kis 1:5).
Jadi, berhubung dilahirkan dari air (dibaptis dengan air) tersebut adalah sebagai tanda pertobatan maka berarti bahwa sebelum dibaptis dengan air, setiap orang wajib hukumnya untuk bertobat terlebih dahulu, perhatikan perintahnya didalam Mat Luk 3:3, Kis 2:38, Mat 3:11.
Sedangkan dilahirkan dari Roh (dibaptis dengan Roh Kudus) tersebut adalah merupakan tanda bahwa orang yang bersangkutan telah dibaptis didalam Kristus sebagaimana yang dikatakan didalam Rom 6:3-4.
Itulah sebabnya sehingga ke-2 macam syarat masuk Kerajaan Allah tersebut terkenal dengan istilah “anak kunci” kerajaan Allah. Anak kunci tersebut adalah harga mati dan tidak dapat diganti dan ditawar-tawar lagi oleh siapapun, ia bersifat YA dan AMEN.
Anak kunci tersebut sangat menentukan untuk dapat masuk dan tidaknya seseorang kedalam kerajaan Allah, makanya jangan sampai keliru memilih anak kunci. Sebab di zaman sekarang sudah banyak beredar anak kunci palsu.
Pertanyaan: Apakah nama anda sudah tercatat didalam Kitab Kehidupan dan apakah anda sudah dilahirkan kembali yaitu dilahirkan dari air dan Roh? Kalau belum maka janganlah mimpi bisa masuk sorga, perhatikan perkataan Yesus didalam Yoh 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat MASUK ke dalam Kerajaan llah. Kemudian didalam Why 20:15 “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”
Anggota warga kerajaan Allah yang nama-namanya telah tercatat didalam Buku Kehidupan itulah yang disebut dengan manusia baru yaitu orang-orang kudus yang bergaul karib dengan Yesus yaitu orang-orang kudus yang nantinya dibawa oleh Yesus untuk masuk ke sorga, perhatikan ayatnya didalam Flp 3:20-21 "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya."
Waspadalah, haleluya, amen. JBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar