Sabtu, 02 Mei 2015

kESERAKAHAN ATAS HARTA

"Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah," Mazmur 52:9
Kehausan terhadap kekayaan membuat orang rela mengorbankan segala hal, termasuk mengorbankan harga diri, mengorbankan keluarga dan sahabat, bahkan rela mengorbankan iman dan meninggalkan Tuhan. Sigmund Freud, seorang ahli kejiwaan ternama Austria, menulis: "Kita tidak bisa mengingkari kesan bahwa manusia umumnya menggunakan standar yang keliru, dimana mereka mencari kekuatan, kesuksesan dan kekayaan untuk mereka sendiri, dan memuji diri mereka di hadapan orang lain.
Karena yang dipikirkan kekayaan semata akhirnya orang terperangkap ke dalam pemikiran serba duniawi dan memiliki sifat materialistis. Sehari 1x24 jam yang dipikirkan hanyalah bagaimana mengumpulkan harta kekayaan sebanyak-banyaknya. Mereka beranggapan bahwa memiliki kekayaan berlimpah adalah satu-satunya cara mendapatkan kebahagiaan, penghormatan, pengakuan. Memang di mata dunia bertambahnya kekayaan seseorang akan makin mengdongkrak status sosial dan gengsinya, makin dihargai, dihormati dan diprioritaskan, sebab "...manusia melihat apa yang di depan mata," (1 Samuel 16:7), sementara orang miskin keberadaannya pasti kurang dianggap. "Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya." (Amsal 19:4). Ketika seseorang menyerahkan diri dikuasai sifat serakah, saat itulah ia telah menjadikan harta kekayaan sebagai berhala, lalu "...menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." (1 Timotius 6:10b).
Andrew Carneige, mantan pebisnis kenamaan Skotlandia berpendapat, "Milioner yang suka tertawa jarang dijumpai. Pengalamanku adalah kekayaan mudah membuat senyum hilang." Tuhan tidak pernah melarang kita untuk memiliki kekayaan yang berlimpah, tapi yang patut diwaspadai adalah bahaya dari sikap serakah, sehingga kita menempatkan harta kekayaan sebagai fokus utama hidup kita, lebih daripada Tuhan. Padahal Alkitab menyatakan: "...siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkotbah 5:9).
Keserakahan terhadap harta kekayaan itu sama dengan dosa penyembahan berhala (baca Kolose 3:5).
Yonas Simon Paulus

Makna PENAMPAKAN YESUS

1. Yesus selalu peduli. (ay 26c)
Para murid sangat terpukul dn sedih melihat kenyataan Yesus meninggalkn mereka. Krisis kepercayaan menghinggpi para muridNya, mengaduk aduk perasaan dn pkiran siang dn malam.
Lalu "Yesus datang dn berdiri ditengah-tengah mereka" (ay26c)
Yesus sangat peduli dg kehadiranNya membawa damai sejahtera memulihkan kemerosotan iman yang hampir hilang menjadi iman yg kokoh.

2. Yesus tetap sama. (ay27)
"Taruh jarimu disini dn lihatlah tanganKu..........
Yesus menampakn diri dalam wajah ujud yg sama.
Semasa hidup dg murid"Nya, sesaat mati dikayu salib,sesudah bangkit dri kematianNya, Yesus ttp sama (Ibrni 13:8).
KepedulianNya,KasihNya,KuasaNya tetap sama dari dulu,sekarang,dn selamanya. Halleluya Puji Tuhan.
3. Yesus benar" Allah. (ay28).
Jwb Thomas : "ya Tuhanku dan Allahku".
Suatu pengakuan dari seorang murid yg menginginkan suatu bukti yg akurat dan tak terbantahkan.
Yesus dengan senang hati mendengar ungkapan yang tak terduga dari pengakuan iman yg telah dipulihkan.
Sebuah pengajaran yg sangat mahal kita dapatkan dari renungan diatas "bahwa Yesus selalu peduli, kasihNya, kuasaNya tak berubah dri dulu,sekarang, dan selamanya ttp sama. Suatu bukti bahwa DIA ALLAH yang benar dn bisa dipercaya.
Gbu..
Arga Jatiawan

Makna PENAMPAKAN YESUS

1. Yesus selalu peduli. (ay 26c)
Para murid sangat terpukul dn sedih melihat kenyataan Yesus meninggalkn mereka. Krisis kepercayaan menghinggpi para muridNya, mengaduk aduk perasaan dn pkiran siang dn malam.
Lalu "Yesus datang dn berdiri ditengah-tengah mereka" (ay26c)
Yesus sangat peduli dg kehadiranNya membawa damai sejahtera memulihkan kemerosotan iman yang hampir hilang menjadi iman yg kokoh.

2. Yesus tetap sama. (ay27)
"Taruh jarimu disini dn lihatlah tanganKu..........
Yesus menampakn diri dalam wajah ujud yg sama.
Semasa hidup dg murid"Nya, sesaat mati dikayu salib,sesudah bangkit dri kematianNya, Yesus ttp sama (Ibrni 13:8).
KepedulianNya,KasihNya,KuasaNya tetap sama dari dulu,sekarang,dn selamanya. Halleluya Puji Tuhan.
3. Yesus benar" Allah. (ay28).
Jwb Thomas : "ya Tuhanku dan Allahku".
Suatu pengakuan dari seorang murid yg menginginkan suatu bukti yg akurat dan tak terbantahkan.
Yesus dengan senang hati mendengar ungkapan yang tak terduga dari pengakuan iman yg telah dipulihkan.
Sebuah pengajaran yg sangat mahal kita dapatkan dari renungan diatas "bahwa Yesus selalu peduli, kasihNya, kuasaNya tak berubah dri dulu,sekarang, dan selamanya ttp sama. Suatu bukti bahwa DIA ALLAH yang benar dn bisa dipercaya.
Gbu..
Arga Jatiawan

Kekecewaan Hidup, Karena Menjadi Kristen

Untuk memahami hidup ini secara utuh bukan hal yang mudah, apalagi untuk mengerti secara tuntas apa yang menjadi rencana Allah atas hidup kita. Namun, itu bukan berarti kita tidak bisa mengetahui sama sekali. Mari kita urai perlahan-lahan agar kita bisa melihat dengan jernih. Kekecewaan berawal dari perubahan hidup yang dinilai tidak membaik setelah menjadi seorang Kristen. Usaha yang tadinya lancar saja, sekarang terasa tersendat. MENGAPA bisa begitu? Sebuah pertanyaan yang menarik. Mari kita awali dengan realita, bahwa fakta hidup yang dialami tiap-tiap orang bisa jadi sangat berbeda.
Ada orang yang bersaksi bahwa setelah menjadi Kristen, hidupnya bahagia, dan usaha yang tadinya tersendat-sendat kini lancar. Lalu, yang sakit menjadi sembuh, dan seterusnya. Tetapi di sisi lain, ada juga yang bersaksi bahwa mengalami kekecewaan setelah menjadi kristen. Artinya, setiap orang dibentuk oleh Tuhan dalam situasi yang tidak selalu sama. Ada berbagai perbedaan, bahkan sangat mencolok, namun satu hal, semuanya sama sedang dalam PEMBENTUKAN TUHAN. Jadi yang namanya proses Tuhan itu unik pada masing-masing pribadi. Ini menunjukkan kekayaan pemeliharaan Tuhan yang ajaib.
Yesaya 55: 8, mengatakan: “Sebab rancanganmu bukanlah rancangan-KU, dan jalanmu bukanlah jalan-KU”.
Yesaya dengan tegas mengungkapkan betapa perjalanan hidup ini tidak selalu seperti yang kita rencanakan. Banyak angan yang terlintas di pikiran, kita buat menjadi sebuah cita-cita, lalu kita bangun harapan-harapan, bahkan seringkali berlebihan. Waktu berjalan, impian tidak pernah menjadi kenyataan, dan yang muncul adalah kekecewaan yang mendalam. Apalagi, dalam rangka mewujudkan harapan sering kita bawa dalam doa, sehingga nuansanya menjadi sangat rohani. Dapat dibayangkan betapa kecewanya kita ketika mimpi itu tidak terwujud, padahal kita sudah mendoakannya setiap hari.
Nah, disini ada yang kita lupakan, yaitu bahwa ketika membuat rencana kita lupa mengujinya apakah hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Jadi terjadi kesalahpahaman terhadap pemeliharaan Tuhan. Kita kecewa dan menggugat, mengapa persoalan yang ada harus terjadi.
Jadi, pemeliharaan Tuhan sering kita salah artikan, namun itu dapat dipahami, apalagi kita baru memulai. Mereka yang sudah lama mengikut Tuhan saja bisa salah memahami, dan inilah realita kehidupan rohani yang memang tidak sederhana. Kegagalan selalu kita sesali, karena merupakan realita yang tidak kita suka. Padahal, seringkali kegagalan menjadi alat terbaik untuk pembentukan. Tapi kita memang seringkali tak mampu mengerti dengan segera, selalu terlambat dan sempat hanyut dalam kecewa.
Kesulitan, jangan diterjemahkan sebagai tindakan Tuhan, karena bisa jadi kesalahan diri sendiri. Namun di sisi lain Tuhan juga bisa memakainya sebagai alat pembentukan bagi umat-Nya. Di sisi lain, kesuksesan juga tak selalu pemeliharaan Tuhan, karena bisa saja digapai dengan usaha sendiri, dan mendatangkan penyesalan kemudian hari.
Jadi, kesulitan bisa dipakai Tuhan, demikian juga kemudahan, jangan terjebak. INGAT, dalam memelihara umatNya, Tuhan tidak hanya memakai satu cara, tetapi banyak cara, kita tidak bisa menebaknya. Namun yang pasti, Tuhan telah berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya, akan dibuat-Nya berhasil pada waktunya.
Kristen bukan jalan pintas, bukan pula obral janji, dan bukan sekadar agama. Tuhan telah berjanji dan menjamin kehidupan umat-Nya, Dia tidak akan pernah lalai dalam memelihara kita (baca: Mazmur 1:1-6). Namun jaminan Tuhan jangan melulu diterjemahkan sebagai materi, atau pemuasan keinginan diri. Jaminan Tuhan meliputi semua aspek kehidupan, rohani dan jasmani dalam keseimbangan yang luar biasa. Tapi perlu diingat bahwa semua berkat Tuhan hanya akan diberikan kepada mereka yang percaya dan taat kepada-Nya.
Pemeliharaan Tuhan tidak pernah salah, sekalipun fenomena hidup tampaknya mengecewakan. INGAT kisah janda miskin di Alkitab. Dia seorang janda dan hidup dalam kemiskinan, namun tidak pernah merasa hidup miskin. Dia memang miskin secara ANGKA MATERI, namun, bukankah dia SANGAT KAYA, karena dia telah memberikan PERSEMBAHAN yang luar biasa dan dipuji oleh Tuhan Yesus. Janda miskin ini telah menjadi model bagi setiap orang percaya, betapa KESUKSESAN BUKAN SEKADAR TUMPUKAN HARTA, tetapi KEMAMPUAN MENIKMATI PEMELIHARAAN TUHAN, dan mampu bertindak bahkan melebihi apa yang ada pada dirinya. Hidup janda miskin itu, pasti akan kita katakan tidak dipelihara Tuhan (faktanya dia miskin dan pasti hidup penuh kesulitan). Tapi dengan segera kita kecele, karena ternyata dia lebih kaya dari kita yang kaya secara materi. Dia memiliki hati yang mampu menikmati berkat Tuhan dalam setiap situasi, bahkan di ketiadaan.
Percayalah Tuhan sangat mengasihi dan memelihara umat-Nya yang setia. Perhatikan, kegundahan hati seseorang bisa jadi adalah awal proses pemahaman kita terhadap rancangan Tuhan dalam mengerti seutuhnya arti menjadi orang percaya.
Amien.
Slamet Murdianto

Tipuan Halus Iblis

Tidak ada seorang pun di dunia senang ditipu. Hanya, ada satu hal yang sering tidak kita sadari: kita dibohongi lebih sering dari yang kita pikirkan & bayangkan. Iblis menipu kita setiap hari - dan hingga hari ini cukup berhasil jika ditilik dari kesadaran manusia akan kebenaran sejati.
Kini bayangkan. Dalam kondisi sangat lapar setelah berpuasa 40 hari 40 malam, Yesus didatangi oleh iblis yang berkata, "Bukankah Kamu Anak Allah, perintahkan batu ini jadi roti" (Mat. 4:3). Jika waktu itu kita yang dicobai, akankah kita bertahan & menang?
Iblis tidak mengatakan sesuatu yang salah. Malah, ia mengingatkan & meneguhkan bahwa Yesus itu Anak Allah. Sebutan yang sama yang diperuntukkan bagi kita yang juga diberi kuasa yang sama (Yoh. 1:12). Masalahnya adalah ia mengatakan yang benar dengan maksud menipu - dan itulah yang kerap dilakukan iblis pada kita, orang-orang percaya!
Iblis tahu orang-orang percaya mempunyai iman akan kuasa Allah yang sanggup mengadakan mujizat. Namun, iblis juga tahu bahwa iman & kerinduan kita masih kerap ditunggangi maksud-maksud & motif-motif pribadi yang dapat dibelokkannya supaya kita memanfaatkan kuasa Tuhan bukan untuk satu tujuan yang murni yaitu kemuliaan Tuhan.
Dimana fakta-fakta menunjukkan adanya peninggian diri & kekaguman pada manusia - dalam pelayanan mujizat, kesembuhan illahi, bernubuat & karunia-karunia ajaib lainnya - lebih dari pribadi Tuhan & karya Kristus, di situlah iblis telah menipu kita.
Di sisi lain, iblis pun tahu orang-orang percaya masih dibayang-dibayangi oleh kebutuhan-kebutuhan sehari-hari. Terhadap ini kita harus waspada supaya kita tidak tergoda menuntut kuasa Tuhan sebagai jalan pendek melepaskan kita dari tekanan hidup. Kita harus tahu siapa yang menggerakkan kita mengklaim janji Tuhan: Roh Kudus atau iblis yang berniat menyesatkan kita.
Hanya ada satu cara mengatasi penipuan iblis. Kita harus menginginkan Tuhan & hubungan dengan Tuhan secara pribadi lebih
dari apapun & mulai peka mengenali suara-Nya. Berserulah pada-Nya: "Bawaku dekat, ya Tuhan. Tuntun hamba-Mu yang lemah ini."
Salam Revival...Jbu
Slamet Murdianto

Anda Kawan atau Lawan dalam Melayani-Nya

(Luk 22: 1-6) Kisah yang menyedihkan pada perikop ini, dari salah seorang 12 murid Yesus, yaitu Yudas Iskariot, yang berkhianat kepada Yesus karena dirasuki oleh iblis. Lalu ia pergi kepada imam- imam kepala dan kepala- kepala pengawal Bait Allah hendak berunding dan bermufakat, untuk bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
Hal ini persis seperti di dalam dunia politik, tidak ada kata kawan atau lawan, yang ada ialah perbedaan kepentingan. Maksudnya perbedaan kepentingan bisa membuat seseorang menjadi lawan bagi yang lain. Tetapi bila ada kepentingan yang sama, posisi lawan akan berubah menjadi kawan. Di dalam perikop ini Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kepala-kepala pengawal Bait Allah memiliki kepentingan yang sama yaitu ingin membunuh Yesus.
SIKAP YANG IRONI
Sungguh ironis, bukan? Para pemimpin agama mendalangi pembunuhan! Lebih ironis lagi, Paskah sebagai perayaan kemerdekaan Israel menjadi momen untuk merampas kemerdekaan seseorang. Mereka merasa terancam dengan keberadaan Yesus, padahal mereka punya kekuasaan besar dalam struktur masyarakat. Semenjak kehadiran-Nya popularitas mereka sebagai pemimpin agama berubah menjadi merosot dan mereka pun tidak menyukai perkataan-perkataan Yesus.
Tetapi yang jadi masalah, mereka takut pada orang banyak yang selalu ada di sekitar Yesus. Bila Yesus ditangkap, dikuatirkan akan memancing kericuhan yang bisa mengundang intervensi militer Roma. Itu sebabnya mereka mencari cara yang tidak mengganggu stabilitas keamanan di Yerusalem.
Dan akhirnya tanpa di luar dugaan, siapa sangka bila kunci jawaban masalah itu ada di tangan salah seorang dari murid-murid Yesus sendiri: Yudas Iskariot! Ia membiarkan dirinya dipakai Iblis! Ia berunding dengan para pemimpin agama tentang penangkapan Yesus, Gurunya, dengan imbalan sejumlah uang. Dan akhirnya kendala ketakutan terhadap orang banyak disingkirkan dengan mudah oleh pengkhianatan seorang murid!
Yudas menjadi contoh bagaimana murid Tuhan mungkin saja menjadi pengkhianat. Disebutnya Iblis dalam kisah ini bukan meniadakan tanggung jawab Yudas atas kesalahannya. Iblis toh tidak memaksanya. Sesungguhnya kejatuhan Yudas tidak terjadi begitu saja, karena pengkhianatannya telah terjadi jauh sebelumnya (Yoh 12:6). Ini jadi peringatan bagi kita untuk memeriksa diri: masih adakah hal-hal tersembunyi yang merupakan pengkhianatan kita padaNya? Bereskan segera! Mohonlah ampun dan taatilah Dia dalam segala segi hidup!
Disisi lain kebersamaan di dalam melayaniNya menjadi hancur, karena lahirnya seorang pengkhianat yang ternyata bukan timbul dari luar tetapi justru dari dalam. Sama halnya ketika kita sebagai gereja menjalankan pelayanan bersama. Menjadi lebih mudah jika kita berkawan tetapi sangatlah tidak mudah ketika kita melayani Tuhan bersama. Apalagi jika kita memiliki kepentingan-kepentingan pribadi di dalam pelayanan. Yang sesungguhnya masing-masing hanyalah mencari kepopularitasan, tanpa mau mengukur diri dan berbesar hati mengakui apa yang menjadi kelebihan sesama tubuh Kristus sesuai dengan talenta dan karunia yang Tuhan percakan kepada masing-masing.
Sehingga jika masing-masing memainkan perannya sesuai dengan porsinya akan menjadi sebuah kesatuan dan keutuhan yang indah di dalam melayaniNya. Belum lagi jika kita terjebak masuk dalam keributan-keributan hal-hal yang tidak prinsip.Yang akhirnya seringkali kita mengatasnamakan Tuhan keluar dari pelayanan. Padahal jika kita sungguh-sungguh sadar bahwa semua kekurangan yang Allah perlihatkan kepada kita di dalam dunia pelayanan, itu justru merupakan sebuah kesempatan yang Allah mau supaya kita kerjakan, dan bukan untuk dilecehkan. Supaya sungguh betul kita berjalan seiring sebagai satu tubuh di dalam kristus untuk saling mengisi dan bukan saling menindih, menyimpang atau malah bersebrangan. Sehingga sepertinya kita melayani Tuhan, padahal kita melayani diri sendiri namun saja dibungkus dan tertata rapi dengan mengatasnamakan Tuhan. Untuk itu belajarlah dimanapun Tuhan tempatkan kita, untuk menyangkal diri dan utamakanlah kehendak Tuhan diatas segalanya. Sekalipun hal itu menyakitkan dan kita tidak sukai.
Justru seharusnya kita tidak perlu kaget dan aneh lagi jika hal-hal seperti itu terjadi di dalam dunia pelayanan karena Yesus sendiri pernah berkata: bahwa kita sebagai murid-muridNya akan diutus seperti domba ditengah serigala dan Ia pun berkata barangsiapa yang mau mengikut Aku: sangkal dirimu dan pikul salibmu dan ikutlah Aku. Ini wajib, mutlak, dan tidak bisa ditawar-tawar di dalam hal mengiringNya. Untuk itu, selamat menemukan, mengalami dan menjalankan pelayanan yang sejati, menurut cara dan waktunya Tuhan. Amin.
Salam Revival. JBU
Slamet Murdianto

Kekeristenan Tanpa Kristus

"Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa diantara kamu SELAIN YESUS KRISTUS, yaitu DIA YANG DI SALIB."
( 1 Korintus 2:2)
Makanan yang di berikan melalui khotbah-khotbah di kebanyakan gereja saat ini adalah pesan tentang : "berbuat lebih banyak, berusaha lebih keras!"
Saya rasa inilah pesan yang telah menyebar luas di seluruh aliran gereja saat ini.
Banyak hal yang mengalihkan kita dari Kristus pada masa kini sebenarnya hal-hal yang baik.
Untuk membuat kita menyeleweng, yang perlu dilakukan iblis hanyalah memunculkan beberapa tren rohani, aktivitas agamawi, etika moral,dll.
Yesus Kristus bukan tentang "hal-hal yang lain" tapi Dia adalah HAL YANG NYATA.
Praktek-praktek didalam gereja hanya membawa kita lebih terfokus pada diri sendiri dan aktivitas kita daripada kepada Kristus dan karya keselamatan-Nya.
Baptisan dan Perjamuan Tuhan hanya dideskripsikan sebagai "sarana komitmen" bukan sebagai "SARANA ANUGERAH."
Orang kristen pergi ke gedung gereja bukan tujuan untuk mendengar Kabar Baik tentang Yesus Kristus, tetapi pergi ke gedung gereja menjadi "salah satu syarat" dari sekian syarat untuk hidup diberkati.
Kita beribadah bukannya "KARENA" tapi "Supaya" ini dan itu.
Kekristenan masa kini merefleksikan "gairah untuk Tuhan" yang tidak di sertai pemahaman yang benar tentang Kristus.
Penyampaian Injil telah di tukar dengan penegasan-penegasan dogmatik, sekterian, moralisme, dengan psikologi penolong diri sendiri, dan frasa-frasa yang di ulang-ulang seperti mantra untuk membuai banyak orang kristen.
Gereja tidak mampu mengkhotbahkan Kristus dan Dia yang disalibkan, gereja menekankan kemanusiaan dan kemanusiaan yang lebih baik.
Banyak yang merayakan penekanan pada Kristus "sebagai teladan" dan bukan kepada Kristus "SEBAGAI PENEBUS".
Injil selalu dan akan selalu BERPUSAT KEPADA KRISTUS, bukan "berpusat pada manusia."
Jangan biarkan Kekristenan tanpa Yesus Kristus. Biarkanlah Gereja Anda tanpa agama.
Karena agama adalah ciptaan manusia yang serba terbatas. Amin.
Roti Hidup Manna Surgawi

Kegagalan Saul

Saat Saul diurapi menjadi raja Israel pertama, Tuhan berjanji akan memakai Saul, sehingga ia menjadi menusia lain (di atas rata-rata) dan apa yang dikerjakan tangannya diberkati TUHAN (1Sam.10:6-7). Tapi mengapa Saul banyak mengalami kegagalan hidup, bahkan akhir hidupnya mati dengan bunuh diri? Tidak ada yang salah dari janji Tuhan, tapi karena si penerima janji tidak hidup menurut mau-Nya Tuhan maka janji Tuhan tidak tergenapi.
Mengapa Saul GAGAL?
1. Saul rendah diri / minder (!Sam.9:17-21; 10:22-23). Orang yang minder membatasi kuasa Tuhan yang bekerja dalam dirinya. Ia harus bangkit dan mengalami pemulihan gambar diri.
2. Saul mengandalkan kekuatan diri sendiri (1Sam.13:8-14). Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri tidak akan mengandalkan TUHAN.
3. Saul tidak menjaga lidahnya (1Sam.14:24; 15:20-21). Orang yang tidak menjaga lidahnya cenderung suka mengutuk dan berbohong.
4. Saul takut pada manusia, dan tidak takut pada TUHAN (1Sam.15:24). Orang yang tidak takut akan TUHAN cenderung mendengar suara manusia.
5. Saul iri hati dan benci (1Sam.18:7-9). Orang yang tidak bisa menghargai prestasi orang lain akan suka iri dan benci. Popularitas Daud meruntuhkan kekuasaan Saul. Daud dianggap sbg rival, krn itu Saul berusaha untuk membunuh Daud.
TUHAN tidak pernah lalai dengan janji-Nya, hanya kitalah yang sering menghambat bahkan menggalkan rencana TUHAN.
Pdt Yahya Mulyono

Dia Ada Disini

Bacaan: Lukas 24:36-45
NATS: Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Lukas 24:36)
Kejutan! Kejutan! Kesebelas rasul berkumpul bersama pada hari kebangkitan Yesus. Mereka sedang membicarakan peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi hari-hari itu, dan baru saja mendengar sebuah laporan dari dua orang yang mengatakan telah melihat Yesus. Lalu, tiba-tiba saja Dia hadir di situ! Sang Juruselamat berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Lukas 24:36).
Saya bertanya-tanya apakah kita sadar bahwa ketika berkumpul bersama teman-teman di gereja, di rumah, di persekutuan doa, dan di berbagai pertemuan, sesungguhnya Yesus juga ada di sana. Dia berkata, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:20). Apakah kita sungguh-sungguh percaya Dia bersama kita, mendengarkan setiap ucapan kita, dan melihat semua yang kita lakukan?
Beberapa pelajar membicarakan tentang pengarang-pengarang besar di masa lalu. Lalu seseorang bertanya, “Bagaimana jika Milton tiba-tiba masuk ruangan ini?” “Ah!” jawab yang lain. “Kita akan menghormatinya dan memberi perhatian lebih karena ia hanya menerima sedikit pengakuan semasa hidup.” Orang ketiga berkomentar, “Bagaimana jika Shakespeare yang datang? Tidakkah kita semua akan berdiri dan memproklamirkannya sebagai Raja Penyair?” Kemudian seseorang memberanikan diri berkata, “Dan, jika Yesus Kristus yang datang?” Mereka terdiam cukup lama, sampai akhirnya seseorang berkata, “Tapi teman-teman, Dia kan ada di sini!”
Ya, ingatlah bahwa Yesus ada di sini! Dia melihat, Dia mendengar, dan Dia tahu segalanya! --M.R. DeHaan, M.D.
KEISTIMEWAAN KITA YANG TERBESAR
ADALAH MENIKMATI KEHADIRAN KRISTUS
Frans John Messakh

Jauhi Narkoba

Beberapa hari ini ramai perbincangan di medsos ttg hukuman mati pengedar narkoba.
Terlepas setuju atau tidak hukuman mati, saya akan ceritakan scr singkat akibat narkoba yg sgt mengerikan.
Saat saya kuliah di salah satu kota mandiri di kota besar, saya kost di dalam perumahan tsb. Tidak lama utk mengenal banyak orang krn lingkungan yg baik.
Namun saya terkejut krn tetangga saya yg masih SMP mengkonsumsi narkoba. Bersama teman2nya, mereka sering pesta narkoba di rumahnya saat orang tuanya keluar kota atau cari tempat lain yg memungkinkan.
Untuk dpt beli narkoba, mereka menjual apapun barang di rumah. Mulai dr PS, TV, tabung gas, motor, sepeda, perhiasan, dll. Mereka jg seringkali mengambil barang orng lain dan dijual utk narkoba.
Kalau sedang sakauw (ketagihan) mereka menggigil, & sangat kesakitan smp mengkonsumsi kembali. Krn itulah mrka akan lakukan apapun utk dpt narkoba. Tdk peduli sekalipun sertifikat rumah dijual hanya utk narkoba.
Ketika org tua anak ini mengetahui anaknya terkena narkoba, ia membawanya ke Rehabilitas. Apa yg terjadi? Anak ini selalu lari, lalu mencari narkoba lagi. Saya mendampingi dan mengantarnya bahkan ke tempat yg sangat jauh dr pemukiman, namun selalu ia melarikan diri. Ia mencuri lagi, ditangkap polisi lagi, ditebus lagi, masuk lagi ke rehab, melarikan diri lagi, dst lingkaran setan ini berjalan.
Betapa banyak biaya yg harus dikeluarkan krn seseorang terkena narkoba. Terpaksa ia tidak lagi bersekolah, tidak lagi memiliki masa depan.
Setelah perjuangan bertahun2 lamanya utk kesembuhannya, biaya yg sangat besar & dampak buruk efek psikologis serta sosial yg luar biasa, pada akhirnya ia terkena penyakit parah krn organ dalam dan otaknya rusak akibat narkoba dan kemudian meninggal dunia. Sayang sekali tidak dpt diselamatkan.
Karena itu, jangan pernah konsumsi narkoba sekalipun untuk mencoba. Sekali Anda terkena, Anda akan terjerat seterusnya. Betapa terlalu mahal harga yg harus dipertaruhkan akibat narkoba. Hargai hidup yg Tuhan Yesus berikan, dan jauhi narkoba.
Yotam Sugihyono

WEBINAR CCA: PEKERJA MIGRAN MENANGGUNG BEBAN COVID-19

Ruth Mathen Kesimpulan panelis webinar CCA: Pekerja migran menanggung beban terbesar dari krisis COVID-19 dan dampaknya yang terus meni...